PENGERTIAN
Melaknat memiliki dua makna, yaitu makna pertama adalah mencela atau
mencerca dan makna kedua adalah mengusir serta menjauhkan dari rahmat
Allah.
Melaknat dan memaki bukanlah perangai orang beriman.
Sabda Rasulullah saw.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ
الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا
الْبَذِي:ءرواه الترمذي واحمد
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah saw bersabda, “Seorang
mukmin bukanlah orang yang suka mencela dan bukan orang yang suka
melaknat serta bukan orang yang suka bicara jorok dan kotor.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
OBJEK YANG DILAKNAT DAN HUKUM MELAKNATNYA
1. Orang muslim.
Melaknat seorang muslim adalah di larang dalam Islam (haram), baik
dia telah mati apalagi jika dia masih hidup. Karena melaknatnya bererti
menjauhkan dia dari rahmat Allah dan itu sama saja dengan menghukuminya
sebagai orang kafir atau memastikan dia masuk dalam neraka.
Sabda Rasulullah saw.
عَنْ ثَابِتِ بْنِ الضَّحَّاكِ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَلَفَ بِمِلَّةٍ
غَيْرِ الْإِسْلَامِ كَاذِبًا فَهُوَ كَمَا قَالَ وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ
بِشَيْءٍ عُذِّبَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَلَعْنُ الْمُؤْمِنِ
كَقَتْلِهِ وَمَنْ رَمَى مُؤْمِنًا بِكُفْرٍ فَهُوَ كَقَتْلِهِ : متفق
عليه
Dari Tsabit bin Adh-Dhahhak ra, dari Nabi saw beliau bersabda:
“Barangsiapa yang bersumpah dengan selain agama Islam secara dusta, maka
dia seperti apa yang dia katakan. Barangsiapa yang bunuh diri dengan
sesuatu di dunia, maka dia akan disiksa di neraka Jahannam dengan
sesuatu yang ia pergunakan untuk bunuh diri. Barangsiapa yang melaknat
seorang muslim maka dia seperti membunuhnya. Dan barangsiapa yang
menuduh seorang muslim dengan kekafiran maka dia seperti membunuhnya.” (HR. Al-Bukhari no. 6652 dan Muslim no. 110)
2. Orang kafir.
Orang kafir yang masih hidup ada dua:
Pertama: Orang kafir harbi yaitu yang memerangi umat Islam dan
mengusir umat Islam dari negerinya, melaknat mereka, mendoakan keburukan
buat mereka adalah boleh.
Kedua: Kafir Dzimmah yaitu yang memiliki perjanjian damai dengan umat
Islam, maka tidak boleh melaknatnya, karena kita tidak dapat memastikan
bahwa dia akan mati dalam kekafirannya, bahkan Islam menjaga hartanya,
kehormatannya bahkan jiwanya (tidak boleh membunuhnya). Firman Allah
swt.
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي
الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ
وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang Berlaku adil. (Qs. Al Mumtahanah 60: )
Sabda Rasulullah saw.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَرَادَ، أَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : « مَنْ ظَلَمْ
ذِمِّيًّا مُؤَدِّيًا الْجِزْيَةَ مِقْرَاَ بِذِلَّتِهِ، فَأَنَا خَصْمُهُ
يَوْمَ
الْقِيَامَةِ: معرفة الصحابة لابي نعيم الاصبهاني
Dari Abdullah bin Jarad ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:
Barangsiapa yang menzhalimi (kafir) Dzimmiy yang menunaikan upeti
(pajak) dengan menghinanya, maka aku menjadi lawannya pada hari kiamat.
(Ma’fifatush Shahabat oleh Abu Nu’aim Al Ashbahani)
Orang kafir yang sudah mati.
Pertama: Jika orang kafir itu sudah mati, maka dibolehkan melaknatnya
jika ada maslahat (keperluan) dari sisi agama. Seperti menyebut nama
Fir’aun, boleh dengan laknatullah, dan yang lainnya.
Kedua: Jika tidak ada maslahatnya dan sekedar celaan kepadanya, maka
hal itu dilarang berdasarkan keumuman hadits Aisyah ra, dia berkata:
Nabi saw telah bersabda:
لَا تَسُبُّوا الْأَمْوَاتَ فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى مَا قَدَّمُوا :رواه البخاري
“Janganlah kalian mencela orang yang telah meninggal karena mereka telah sampai (mendapatkan) apa yang telah mereka kerjakan”. (HR. Al-Bukhari no. 1306)
3. Melaknat benda-benda selain manusia.
Melaknat benda-benda selain manusia seperti batu, petir, hujan, binatang atau angin atau apa saja adalah dilarang (haram).
Seperti melaknat binatang, sabda Rasulullah saw.
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ
بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ
أَسْفَارِهِ وَامْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ عَلَى نَاقَةٍ فَضَجِرَت
فَلَعَنَتْهَا فَسَمِعَ ذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ خُذُوا مَا عَلَيْهَا وَدَعُوهَا فَإِنَّهَا
مَلْعُونَةٌ :رواه مسلم: قَالَ عِمْرَانُ فَكَأَنِّي أَرَاهَا الْآنَ
تَمْشِي فِي النَّاسِ مَا يَعْرِضُ لَهَا أَحَدٌ
Dari Imran bin Hushain ra, berkata ketika kami bersama Rasulullah saw
dalam sebagian perjalanannya, seorang wanita dari kaum ansar sedang
menunggang unta berkeluh kesah, maka ia pun mela’natnya, lalu Rasulullah
saw mendengar ucapannya itu, lalu ia bersabda: ambillah apa saja yang
dibawanya, dan tinggalkanlah unta itu karena sesungguhnya ia telah
terkutuk. :HR. Muslim
Berkata Imran: Seolah-olah aku melihatnya berjalan diantara manusia tak seorangpun yang menghiraukannya.
Mencaci-maki angin. Sabda Rasulullah saw.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُسُبُّوا الرِّيحَ
فَإِنَّهَا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ وَالْعَذَابِ
وَلَكِنْ سَلُوا اللَّهَ مِنْ خَيْرِهَا وَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ
شَرِّهَا :رواه ابن ماجه واحمد
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata:
Bersabda Rasulullah saw,
“Janganlah
kalian mencaci-maki angin, karena sesungguhnya angin itu dari angin
Allah yang datang membawa rahmat dan azab, akan tetapi meintalah kepada
Allah dari kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari
keburukannya”. (HR. Ibnu Majah dan Ahmad). Shahih.
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا الرِّيحَ
فَإِذَا رَأَيْتُمْ مَا تَكْرَهُونَ فَقُولُوا اللَّهُمَّ إِنَّا
نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَذِهِ الرِّيحِ وَخَيْرِ مَا فِيهَا وَخَيْرِ مَا
أُمِرَتْ بِهِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذِهِ الرِّيحِ وَشَرِّ مَا
فِيهَا وَشَرِّ مَا أُمِرَتْ بِهِ :رواه الترمذي: قَالَ أَبُو عِيسَى
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Dari Ubay bin Ka’ab ra, ia berkata:
Bersabda Rasulullah saw,
“Janganlah kalian mencaci-maki angin, maka apabila kalian melihat
sesuatu yang tidak menyenangkan, maka ucapkan kalianlah (Ya Allah,
sesungguhnya kami mohon kepada-Mu dari kebaikan angin ini dan kebaikan
yang yang dibawanya dan kebaikan apa yang diperintahkan kepadanya. Dan
aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukannya yang dibawanya
dan keburukan yang diperintahkan kepadanya. (HR. Tirmidzi). Berkata Abu ‘Isa: Ini hadits hasan shahih.
Keterangan:
Barangsiapa yang mencaci-maki angin bererti ia mencaci-maki Allah swt. Na’udzu billahi min dzalik.
4. Pelaku ma’siat.
Melaknat pelaku maksiat secara umum dibolehkan, namun tanpa menunjuk pelakunya. Karena telah shahih dalam beberapa riwayat bahwa Nabi saw,
melaknat para pelaku ma’siat itu. Sangat banyak pelaku ma’siat yang
dilaknat Allah dan Rasul-Nya.
Akibat dari perbuatan suka melaknat.
Dia akan dilaknat bila yang dilaknat adalah orang yang tidak boleh dilaknat.
عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ قَالَتْ سَمِعْتُ
أَبَا الدَّرْدَاءِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا لَعَنَ شَيْئًا صَعِدَتْ اللَّعْنَةُ
إِلَى السَّمَاءِ فَتُغْلَقُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ دُونَهَا ثُمَّ تَهْبِطُ
إِلَى الْأَرْضِ فَتُغْلَقُ أَبْوَابُهَا دُونَهَا ثُمَّ تَأْخُذُ
يَمِينًا وَشِمَالًا فَإِذَا لَمْ تَجِدْ مَسَاغًا رَجَعَتْ إِلَى الَّذِي
لُعِنَ فَإِنْ كَانَ لِذَلِكَ أَهْلًا وَإِلَّا رَجَعَتْ إِلَى قَائِلِهَا :رواه ابو داود:
Dari Abu Darda’ ra,
Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya seorang hamba
apabila melaknat sesuatu, niscaya laknatnya akan naik ke langit, maka
tertutuplah pintu-pintu langit hingga ia (laknat -ed) tak dapat masuk,
maka kembalilah ia terhujam ke bumi, akan tetapi pintu-pintu bumi pun
tertutup untuknya, maka ia berputar-putar ke kanan dan kiri, dan jika
tak menemui jalan keluar (menuju sasarannya), maka ia akan tertuju pada
orang yang dilaknat jika memang ia pantas untuk dilaknat, akan tetapi
jika tidak pantas, maka ia akan kembali kepada orang yang mengucapkan
laknat tadi.” (HR. Abu Daud)
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا
وُجِّهَتْ اللَّعْنَةُ تَوَجَّهَتْ إِلَى مَنْ وُجِّهَتْ إِلَيْهِ فَإِنْ
وَجَدَتْ فِيهِ مَسْلَكًا وَوَجَدَتْ سَبِيلًا حَلَّتْ بِهِ وَإِلَّا
جَاءَتْ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ يَا رَبِّ إِنَّ فُلَانًا وَجَّهَنِي
إِلَى فُلَانٍ وَإِنِّي لَمْ أَجِدْ عَلَيْهِ سَبِيلًا وَلَمْ أَجِدْ فِيهِ
مَسْلَكًا فَمَا تَأْمُرُنِي فَقَالَ ارْجِعِي مِنْ حَيْثُ جِئْتِ :رواه
احمد:
Dari Ibnu Mas’ud ra, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda: “Apabla laknat yang diucapkan seseorang, ditujukan kepada
seseorang yang lain, jika memang layak maka laknat akan mengenainya.
Jika tidak layak, maka laknat akan mengadu kepada Allah: ‘Ya Rabb, aku
(laknat) ditujukan kepada si Fulan, namun aku tidak menemukan jalan
untuk sampai kepadanya (karena tidak layak dilaknat)’. Maka dikatakan
kepada laknat: ‘Kembalilah kepada tempat kau berasal. (HR. Ahmad) Dengan Sanad Jayyid (bagus).
Tidak dapat memberi, menerima syafa’at dan tidak dapat menjadi saksi pada hari Kiamat.
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ يَقُولُ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَكُونُ
اللَّعَّانُونَ شُفَعَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ :رواه
مسلم
Dari Abu Darda ra, bahwa Rasulullah saw, bersabda: “Sesungguhnya
orang-orang yang suka melaknat tidak akan menjadi pemberi syafa’at dan
menjadi saksi pada hari kiamat.” :HR. Muslim
Mereka yang terlaknat dalam Islam
1. Iblis
Allah ta’ala berfirman :
قَالَ لَمْ أَكُنْ لأسْجُدَ لِبَشَرٍ
خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ * قَالَ فَاخْرُجْ
مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ * وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ
الدِّينِ
“Berkata Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang
Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk”. Allah berfirman: “Keluarlah dari
surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya laknat itu
tetap menimpamu sampai hari kiamat” [QS. Al-Hijr : 33-35].
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ
تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ
الْعَالِينَ * قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ *
َخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ * قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ *
وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
“Allah berfirman: “Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud
kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu
menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang
(lebih) tinggi?”. Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, karena
Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”.
Allah berfirman: “Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu
adalah orang yang terkutuk, sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu sampai
hari pembalasan” [QS. Shaad : 75-78].
2. Orang Kafir
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ
كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ * خَالِدِينَ فِيهَا لا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ
الْعَذَابُ وَلا هُمْ يُنْظَرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir,
mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya.
Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari
mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh” [QS. Al-Baqarah :
161-162].
إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا * خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا لا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi
mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak
(pula) seorang penolong” [QS. Al-Ahzaab : 64-65].
3. Orang-Orang Kafir dari Bani Israail (Yahudi)
Allah ta’ala berfirman :
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي
إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا
عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ * كَانُوا لا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ
فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Daud
dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan
selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang
tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa
yang selalu mereka perbuat itu” [QS. Al-Maaidah : 78-79].
4. Orang Zhalim Yang Berdusta Atas Nama Allah
Allah ta’ala berfirman :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى
اللَّهِ كَذِبًا أُولَئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَى رَبِّهِمْ وَيَقُولُ
الأشْهَادُ هَؤُلاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلا لَعْنَةُ
اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
“Dan siapakah yang lebih dhalim daripada orang yang membuat-buat
dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka dan
para saksi akan berkata: “Orang-orang inilah yang telah berdusta
terhadap Tuhan mereka”. Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas
orang-orang yang dhalim” [QS. Huud : 18].
Dan kedhaliman yang paling besar adalah menyekutukan Allah ta’ala :
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
(Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kedhaliman yang sangat besar” [QS. Luqman : 13].
5. Orang yang Menyakiti Allah dan Rasul-Nya
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah
akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa
yang menghinakan” [QS. Al-Ahzaab : 57].
Orang yang menyakiti Allah itu seperti mereka yang mengatakan bahwa
Allah mempunyai anak, Termasuk juga tuduhan Yahudi bahwa Allah ta’ala
itu kikir; sebagaimana firman-Nya :
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ
مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ
مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ
“Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya
tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan
apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua
tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki” [QS.
Al-Maaidah:64].
Maksud tangan Allah terbelenggu adalah kikir.
Adapun menyakiti Rasul-Nya itu seperti tuduhan kaum munafiqin bahwa
‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa telah berzina. Juga tuduhan kaum kufur
bahwa beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam tukang sihir, orang gila,
dan hinaan-hinaan lainnya sebagaimana dilakukan juga dilakukan oleh kaum
kufur kontemporori[1]
6. Orang yang Berbuat Kerusakan di Muka Bumi dan Memutuskan Silaturahim/Hubungan Kekeluargaan
Allah ta’ala berfirman :
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ
تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ * أُولَئِكَ الَّذِينَ
لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan
di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?. Mereka itulah
orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan
dibutakan-Nya penglihatan mereka” [QS. Muhammad : 22-23].
Tentang orang yang berbuat kerusakan di muka bumi, Allah ta’ala
berfirman tentang hukuman yang diterapkan kepada mereka di dunia :
إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الأرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا
أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلافٍ
أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الأرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ
فِي الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah
dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka
dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan
bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang
demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di
akhirat mereka beroleh siksaan yang besar” [Al-Maaidah : 33].
عن جبير بن مطعم، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : لا يدخل الجنة قاطع رحم.
Dari Jubair bin Muth’im, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda : “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan
silaturahim” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5984, Muslim no. 2556,
Ahmad 4/80 & 83 & 84, Abu Dawud no. 1696, At-Tirmidziy no. 1909,
‘Abdurrazzaq no. 20238, Al-Humaidiy no. 557, Ibnu Hibbaan no. 454, dan
yang lainnya].
7. Orang-Orang yang Merusak Janji Allah
Allah ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ
مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ
يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ
سُوءُ الدَّارِ
“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh
dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan
mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh laknat
dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam)” [QS. Ar-Ra’d :
25].
إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ
اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلا أُولَئِكَ لا خَلاقَ لَهُمْ فِي
الآخِرَةِ وَلا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji-(nya dengan) Allah dan
sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak
mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata
dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan
tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih” [QS.
Aali ‘Imraan : 77].
8. Orang yang Menyembunyikan Ilmu
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا
أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ
لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ
اللاعِنُونَ * إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا
فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah
Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati
Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati,
kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan
menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya
dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [QS.
Al-Baqarah : 159-160].
عن أبي هريرة قال : قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم: “من سئل عن علمٍ فكتمه ألجمه اللّه بلجام من نارٍ يوم القيامة”.
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang ditanya tentang satu
ilmu lalu menyembunyikannya, niscaya Allah akan mengikatnya dengan tali
kekang dari api neraka di hari kiamat kelak” [Diriwayatkan oleh Abu
Dawud no. 3658, At-Tirmidziy no. 2649, Ath-Thayalisiy no. 2534, Ibnu Abi
Syaibah 9/55, Ahmad 2/263 & 305 & 344 & 353 & 499 &
508, Ibnu Maajah no. 261, Ibnu Hibbaan no. 95, Al-Haakim 1/101,
Al-Baghawiy no. 140, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Asy-Syaikh
Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Abi Dawud 2/411].
9. Para Pemimpin dan Pembesar yang Menyesatkan Umat
Allah ta’ala berfirman :
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ
يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولا *
وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا
فَأَضَلُّونَا السَّبِيلا * رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ
وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا
“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka
berkata: “Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat
(pula) kepada Rasul”. Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya
kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu
mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami,
timpakanlah kepada mereka adzab dua kali lipat dan laknatlah mereka
dengan laknat yang besar” [QS. Al-Ahzaab : 66-68].
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى
النَّارِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لا يُنْصَرُونَ * وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي
هَذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ هُمْ مِنَ
الْمَقْبُوحِينَ
“Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke
neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. Dan Kami
ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat
mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah)” [QS.
Al-Qashshash : 41-42].
عن حذيفة بن اليمان يقول : كان الناس يسألون
رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الخير. وكنت أسأله عن الشر. مخافة أن
يدركني. فقلت: يا رسول الله! إنا كنا في جاهلية وشر. فجاءنا الله بهذا
الخير. فهل بعد هذا الخير شر؟ قال (نعم) فقلت: هل بعد ذلك الشر من خير؟ قال
(نعم. وفيه دخن). قلت: وما دخنه؟ قال (قوم يستنون بغير سنتي. ويهدون بغير
هديي. عرف منهم وتنكر). فقلت: هل بعد ذلك الخير من شر؟ قال (نعم. دعاة على
أبواب جهنم. من أجابهم إليها قذفوه فيها)……
Dari Hudzaifah bin Al-Yamaan, ia berkata : Orang-orang bertanya
kepada Rasululah shallallaahu ’alaihi wa sallam tentang kebaikan. Adapun
aku bertanya kepada beliau tentang kejelekan karena khawatir akan
menimpaku. Aku bertanya : ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami dulu
berada di masa Jahiliyyah dan kejelekan. Lalu Allah mendatang kebaikan
ini kepada kami. Apakah setelah kebaikan ini ada kejelekan ?”.
Beliau
berkata : ”Ya”. Aku bertanya : ”Apakah setelah kejelekan itu ada
kebaikan ?”. Beliau menjawab : ”Ya, namun padanya ada asap”. Aku
bertanya : ”Apa asapnya ?”. Beliau menjawab : ”Satu kaum yang mengambil
sunnah bukan dengan sunnahku dan mengambil petunjuk bukan dengan
petunjukku. Engkau mengetahui mereka dan engkau ingkari”. Aku bertanya :
”Apakah setelah kebaikan itu ada kejelekan ?”. Beliau menjawab : ”Ya.
Para da’i yang mengajak ke pintu-pintu neraka. Barangsiapa yang
menyambut seruan mereka, akan dilemparkan ke dalamnya (neraka)…..”
[Diriwayatkan oleh Muslim no. 1847].
10. Suami atau Istri yang Berdusta Saat Li’an
Allah ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ
يَكُنْ لَهُمْ شُهَدَاءُ إِلا أَنْفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ أَحَدِهِمْ
أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ *
وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنَ
الْكَاذِبِينَ * وَيَدْرَأُ عَنْهَا الْعَذَابَ أَنْ تَشْهَدَ أَرْبَعَ
شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ * وَالْخَامِسَةَ أَنَّ
غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ
“Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal mereka
tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka
persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah,
sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah)
yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang
yang berdusta. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya
empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar
termasuk orang-orang yang dusta, dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat
Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar” [QS.
An-Nuur : 6-9].
11. Orang yang Menuduh Wanita Baik-Baik Telah Berzina Tanpa Bukti
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ
الْغَافِلاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَلَهُمْ
عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik,
yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan
akhirat, dan bagi mereka azab yang besar” [QS. An-Nuur : 23].
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ
لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً
وَلا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat
zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah
mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu
terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah
orang-orang yang fasik” [QS. An-Nuur : 4].
12. Orang yang Membunuh Seorang Muslim dengan Sengaja Tanpa Alasan yang Dibenarkan oleh Syari’at
Allah ta’ala berfirman :
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا
فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ
وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka
balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya”
[QS. An-Nisaa’ : 93].
عن عبد الله قال قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم لا يحل دم امرئ مسلم يشهد أن لا إله إلا الله وأني رسول الله إلا
بإحدى ثلاث النفس بالنفس والثيب الزاني والمفارق لدينه التارك للجماعة
Dari ‘Abdullah (Ibnu Mas’ud) ra ia berkata : Telah
bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : ”Tidak halal darah
seorang Muslim yang bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah dan bersaksi bahwasannya aku adalah utusan Allah
kecuali karena salah satu dari tiga sebab, yaitu jiwa dengan jiwa
(qishash), orang yang telah menikah yang berzina, dan orang yang keluar
dari agamanya sekaligus meninggalkan Al-Jama’ah” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhari no. 6878; Muslim no. 1676; Ahmad no. 3621, 4065, 4245; Abu
Dawud no. 4352; An-Nasa’i no. 4016, dan Ibnu Majah 2534].
13. Orang yang Mendirikan Masjid di Atas Kuburan
عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم في مرضه الذي لم يقم منه : “لعن الله اليهود
والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد ” . قالت : فلو لا ذاك أبرز قبره غير
أنه خُشي أن يتخذ مسجداً
Dari ‘Aisyah ra ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sakit dan dalam
keadaan berbaring : “Allah telah melaknat Yahudi dan Nashrani yang telah
menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid”. Aku (‘Aisyah)
berkata : “Kalau bukan karena takut (laknat) itu, niscaya kuburan beliau
ditempatkan di tempat terbuka. Hanya saja beliau takut kuburannya itu
akan dijadikan sebagai masjid” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 1330,
Muslim no. 529, Ahmad 6/80 & 121 & 255, Ibnu Abi Syaibah 2/376,
Abu ‘Awaanah 1/399, Al-Baghawiy dalam Syarhus-Sunnah no. 508,
Al-Khathiib dalam Taariikh Baghdaad 13/52 & 183, Ath-Thabaraniy
dalam Al-Ausath no. 7730, dan yang lainnya].
عن الحارث النجراني قال : سمعت النبي صلى
الله عليه وسلم قبل أن يموت بخمس وهو يقول : “ألا وإن من كان قبلكم كانوا
يتخذون قبور أنبيائهم وصالحيهم مساجد ، ألا فلا تتخذوا القبور مساجد إني
أنهاكم عن ذلك “
Dari Al-Harits An-Najrani dia bercerita : Aku pernah mendengar Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan wasiat lima hari sebelum
wafat : “Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah
menjadikan kubur para Nabi mereka dan orang-orang shalih di antara
mereka sebagai masjid. Maka, janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai
masjid. Sesunguhnya aku melarang kalian melakukan hal tersebut”
[Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 2/374-375; shahih sesuai persyaratan
Muslim].
14. Wanita yang Terlalu Sering Berziarah ke Kubur
عن أبي هريرة ؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن زوارات القبور.
Dari Abu Hurairah : Bahawasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam melaknat wanita yang sering berziarah ke kubur [Diriwayatkan oleh
At-Tirmidziy no. 1056, Ath-Thayaalisiy no. 2358, Ahmad 2/337 & 356,
Ibnu Maajah no. 1076, Abu Ya’laa no. 5908, Ibnu Hibbaan no. 3178, dan
Al-Baihaqiy 4/78; dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih
Sunan At-Tirmidziy 1/537-538].
15. Orang yang Memberi dan Menerima RASUAH
عن عبد الله بن عمرو قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الراشي والمرتشي
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr ia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam telah melaknat orang yang memberi dan menerima suap”
[Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1337, Ath-Thayaalisiy no. 2276,
Al-Baghawiy dalam Ju’diyaat no. 2864, Ahmad 2/164 & 190 & 194
& 212, Abu Dawud no. 3580, Ibnu Maajah no. 2313, Ibnul-Jaaruud no.
586, Ibnu Hibbaan no. 5077, Al-Haakim 4/102-103, dan Al-Baihaqiy
10/138-139; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan
At-Tirmidziy 2/69].
16. Orang yang Melakukan Nikah Tahliil (Cina Buta)
عن عبد الله بن مسعود قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم المحل والمحلل له
Dari ‘Abdullah bin Mas’uud ia berkata : “Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam telah melaknat al-muhillu (laki-laki yang menikahi
seorang wanita dengan tujuan agar wanita tersebut dibolehkan menikah
kembali dengan mantan suaminya yang telah menjatuhkan talak tiga
padanya) dan al-muhallal lahu (laki-laki yang menyuruh laki-laki
lain/al-muhillu untuk menikahi mantan istrinya agar mantan istrinya
tersebut dibolehkan untuk ia nikahi kembali)” [Diriwayatkan oleh
At-Tirmidziy no. 1120, Ibnu Abi Syaibah 4/290 & 8/300 & 14/190,
Ahmad 1/448 & 462, Ad-Daarimiy no. 2263 & 2538, An-Nasaa’iy
6/149, Abu Ya’laa no. 5350, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Kabiir no. 9878,
dan Al-Baihaqiy 7/208; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam
Shahih Sunan At-Tirmidziy 1/569].
عن نافع أنه قال جاء رجل إلى عمر رضى الله
تعالى عنهما فسأله عن رجل طلق امرأته ثلاثا فتزوجها أخ له من غير مؤامرة
منه ليحلها لأخيه هو تحل للأول قال لا الا نكاح رغبة كنا نعد هذا سفاحا على
عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم وآله وسلم
Dari Naafi’ bahawasanya ia berkata : “Pernah ada seorang laki-laki
mendatangi Ibnu ‘Umar seraya bertanya tentang hukum seorang laki-laki
yang telah menthalaq tiga istrinya, lalu mantan istrinya dinikahi oleh
saudara laki-lakinya tanpa kesepakatan apapun dengannya, akan tetapi
dengan maksud untuk menghalalkan wanita tersebut untuk dinikahi oleh
mantan suaminya. Apakah wanita tersebut benar-benar halal dinikahi oleh
mantan suaminya ? Ibnu ‘Umar menjawab : ‘Tidak, kecuali jika ia (saudara
laki-laki mantan suami) benar-benar menikahinya karena suka. Di masa
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam kami menganggap
perbuatan tersebut (yaitu nikah tahliil) sebagai perzinaan”
[Diriwayatkan oleh Al-Haakim 2/199 dan Al-Baihaqiy 7/208; Al-Haakim
berkata : ‘Shahih sesuai persyaratan Al-Bukhariy dan Muslim, namun
keduanya tidak mengeluarkannya].
17. Istri yang Menolak Ajakan Suaminya Tanpa Alasan yang Dibenarkan oleh Syari’at
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ
النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِذَا دَعَا اَلرَّجُلُ
اِمْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِيءَ , لَعَنَتْهَا
اَلْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi
wa sallam, beliau bersabda : “Apabila seorang suami mengajak istrinya
ke tempat tidur, namun ia menolak untuk datang; maka para malaikat
melaknatnya (si istri) hingga waktu shubuh”.
Dalam riwayat lain :
انَ اَلَّذِي فِي اَلسَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا
“Yang ada di langit murka kepadanya hingga suaminya redha
memaafkannya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 5193 dan Muslim no.
1436].
18. Pencuri
عن أبي هريرة، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال:لعن الله السارق، يسرق البيضة فتقطع يده، ويسرق الحبل فتقطع يده
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi
wa sallam, beliau bersabda : “Allah melaknat seorang pencuri yang
mencuri telur, kemudian dipotong tangannya, lalu mencuri tali dan
dipotong tangannya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6783 dan Muslim
no. 1687].
Allah ta’ala berfirman tentang hukuman bagi seorang pencuri :
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا
أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالا مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ
عَزِيزٌ حَكِيمٌ * فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ
اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai
siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Maka
barang siapa bertobat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan
kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima
tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS.
Al-Maaidah : 38-39].
عن عائشة : قال النبي صلى الل
ه عليه وسلم: تقطع اليد في ربع دينار فصاعداً.
Dari ‘Aisyah : Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
“Dipotong tangan (seorang pencuri) karena (mencuri) seperempat dinar
atau lebih”
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6789 dan Muslim no.
1684].
19. Pelaku Riba
Allah ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan” [QS. Ali ‘Imran : 130].
عن جابر، قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم آكل الربا، وموكله، وكاتبه، وشاهديه، وقال: هم سواء.
Dari Jaabir, ia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, penulisnya (bagian
administrasi), dan dua orang saksinya. Mereka itu semua sama”
[Diriwayatkan oleh Muslim no. 1598].
عن أبي هريرة؛ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الربا سبعون حوبا. أيسرها أن ينكح الرجل أمه.
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallllaahu
‘alaihi wa sallam : “Riba itu terdiri dari tujuhpuluh cabang dosa. Yang
paling ringan dosanya adalah seperti seseorang yang menikahi ibunya
sendiri” [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 2274; dishahihkan oleh
Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Ibni Maajah 2/240].
20. Wanita yang Menampakkan Auratnya yang Semestinya Ditutup
عن عبد الله بن عمر يقول سمعت رسول الله صلى
الله عليه وسلم يقول سيكون آخر أمتي نساء كاسيات عاريات على رؤوسهن كأسنمة
البخت إلعنوهن فإنهن ملعونات
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ia berkata : Aku mendengar Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Pada akhir umatku kelak akan
ada wanita-wanita yang berpakaian namun (hakekatnya) telanjang. Di atas
kepala mereka terdapat bongkol (punuk) onta. Laknatlah mereka, karena
sesungguhnya mereka adalah terlaknat” [Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraaniy
dalam Ash-Shaghiir no. 1125; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy
dalam Jilbaab Mar’atil-Musliimah hal. 125. Lihat juga Ash-Shahiihah no.
1326].
Ibnu ‘Abdil-Barr rahimahullah berkata :
أراد -صلى الله عليه وسلم- النساء اللواتي يلبسن من الثياب الشيء الخفيف الذي يصف ولا يستر فهن كاسيات بالاسم عاريات في الحقيقة
“Yang dimaksudkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah
kaum wanita yang mengenakan pakaian tipis yang dapat mensifati (apa yang
terletak di balik kain – yaitu kulit dan lekukan tubuh) lagi tidak
menutupi. Mereka itu memang diistilahkan berpakaian, namun hakekatnya
telanjang” [Dinukil oleh As-Suyuuthiy dalam Tanwiirul-Hawaalik 3/103 –
melalui perantara Jilbaab Mar’atil-Muslimah, hal. 125-126].
21. Laki-Laki yang Menyerupai Wanita dan/atau Wanita yang Menyerupai Laki-Laki
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم المشتبهين من الرجال بالنساء والمشتبهات من النساء بالرجال.
Dari Ibnu ‘Abbaas ra , ia berkata : “Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita
dan wanita yang menyerupai laki-laki” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy
no. 5885].
عن عبد الله بن عمر قال : قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم : ثلاثة لا ينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة العاق
لوالديه والمرأة المترجلة والديوث
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada tiga orang yang tidak akan dilihat
Allah ‘azza wa jalla pada hari kiamat : Orang yang durhaka pada kedua
orang tuanya, wanita yang menyerupai lak-laki, dan dayuts” [Diriwayatkan
oleh An-Nasaa’iy 5/80, Ahmad 3/134, Abu Ya’laa no. 5556, Al-Haakim 1/72
& 4/146-147, Al-Baihaqiy 10/226, dan Al-Bazzaar no. 1876
(Kasyful-Astaar); dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih
Sunan An-Nasaa’iy 2/216].
22. Orang yang Menampar-Nampar Pipi, Mengoyak Baju, dan Berteriak-Teriak Ketika Tertimpa Musibah
عن أبي أمامة ؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن الخامشة وجهها، والشاقة جيبها، والداعية بالويل والثبور.
Dari Abu Umaamah : “Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam melaknat wanita yang merusak wajahnya, mengoyak-ngoyak bajunya,
dan meraung-raung sambil mengutuk dan mencela diri” [Diriwayatkan oleh
Ibnu Maajah no. 1585, Ibnu Hibbaan no. 3156, Ibnu Abi Syaibah 3/290, dan
Ath-Thabaraniy dalam Al-Kabiir no. 759 & 775; dishahihkan oleh
Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Ibni Maajah 2/40].
عن عبدالله، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم “ليس منا من ضرب الخدود. أو شق الجيوب. أودعا بدعوى الجاهلية
Dari ‘Abdullah bin Mas’uud, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Bukan termasuk golongan kami orang
yang menampar-nampar pipi, mengoyak-ngoyak baju, dan
berteriak-teriak/meratap dengan ratapan Jaahiliyyah” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhariy no. 1294 dan Muslim no. 103].
23. Peminum Khamr(Arak), Penuangnya, Penjualnya, Pembelinya, dan Semua yang Terlibat Padanya
عن ابن عمر يقول: قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : لعنت الخمر على عشرة أوجه: بعينها، وعاصرها، ومعتصرها،
وبائعها، ومبتاعها، وحاملها، والمحمولة إليه، وآكل ثمنها، وشاربها، وساقيها
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam : “Telah dilaknat khamr dalam sepuluh sisi : khamr(Arak) itu
sendiri, pemerahnya (pembuatnya), yang meminta diperahkan, penjualnya,
pembelinya, pembawanya, yang meminta dibawakan kepadanya, yang memakan
hasil penjualannya, peminumnya, dan penuangnya” [Diriwayatkan oleh Ibnu
Maajah no. 3380 dan Abu Dawud no. 3674; dishahihkan oleh Asy-Syaikh
Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Ibnu Maajah 3/144-145].
24. Laki-Laki yang Menggauli Istrinya pada Duburnya (Liwat/Sodomi)
عن عقبة بن عامر : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : لعن الله الذين يأتون النساء في محاشهن.
Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir : Bahawasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam bersabda : “Allah melaknat orang-orang yang mendatangi
istrinya pada dubur mereka” [Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adiy dalam
Al-Kaamil 4/1466 dan Al-‘Uqailiy dalam Adl-Dlu’afaa’ 3/84; dihasankan
Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Aadaabuz-Zifaaf, hal. 105].
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم
قال : من أتى حائضا أو امرأة في دبرها أو كاهنا: فقد كفر بما أنزل على محمد
صلى الله عليه وسلم.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda : “Barangsiapa yang mendatangi (menggauli) wanita yang sedang
haidl atau mendatangi pada duburnya, dan mendatangi dukun; sungguh ia
telah kafir dengan apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wa sallam” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 3904,
At-Tirmidziy no. 135, An-Nasa’iy dalam Al-Kubraa 10/124, Ibnu Majah no.
639, Ahmad 2/408 & 476, Ibnul-Jarud no. 107, dan yang lainnya;
dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy
1/94].
25. Homoseks dan Lesbian
Allah ta’ala berfirman :
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا
عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ
مَنْضُودٍ * مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ
بِبَعِيدٍ
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang
di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu
dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh
Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim” [QS.
Huud : 82-83].
عن ابن عباس : أن نبي الله صلى الله عليه
وسلم قال : …. ولعن الله من عَمِل عمل قوم لوط، ولعن الله من عَمِلَ عمل
قوم لوط، ولعن الله من عَمِلَ عمل قوم لوط
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahwasannya Nabiyullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “….Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum
Luuth (homoseks/lesbian), Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan
kaum Luuth, dan Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum
Luuth” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/309 & 317, Abu Ya’laa no. 2539,
dan Ibnu Hibbaan no. 4417; Asy-Syaikh Al-Arna’uth mengatakan dalam
Takhriij Musnad
Ahmad 5/26 bahwa sanad hadits ini jayyid].
26. Orang yang Sengaja Menyesatkan Orang Buta di Jalan
عن ابن عباس : أن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال : …ولعن الله من كمه الأعمى عن السبيل….
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahawasanya Nabiyullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “…Dan Allah melaknat orang yang sengaja menyesatkan
orang buta dari jalan…” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/309 & 317, Abu
Ya’laa no. 2539, dan Ibnu Hibbaan no. 4417; Asy-Syaikh Al-Arna’uth
mengatakan dalam Takhriij Musnad Ahmad 5/26 bahwa sanad hadits ini
jayyid].
27. Budak(HAMBA) yang Menisbatkan Diri pada Selain Tuannya
عن ابن عباس : أن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال : …ولعن الله من تولى غير مواله…..
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahawasanya Nabiyullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “…Dan Allah melaknat budak yang menisbatkan diri
selain pada tuannya…” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/309 & 317, Abu
Ya’laa no. 2539, dan Ibnu Hibbaan no. 4417; Asy-Syaikh Al-Arna’uth
mengatakan dalam Takhriij Musnad Ahmad 5/26 bahwa sanad hadits ini
jayyid].
عن أبي هريرة، أن رسول الله صلى الله عليه
وسلم قال : من تولى قوما بغير إذن مواليه، فعليه لعنة الله والملائكة. لا
يقبل منه عدل ولا صرف.
Dari Abu Hurairah : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Budak manapun yang menisbatkan diri pada satu kaum
tanpa seijin tuannya. Baginya laknat dari Allah dan para malaikat, tidak
diterima darinya tebusan dan ganti rugi apapun” [Diriwayatkan oleh
Muslim no. 1508].
28. Orang yang Menggauli Binatang (Beastiality)
عن ابن عباس : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ….ملعون من وقع على بهيمة…..
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahwasannya Nabiyullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “….Terlaknat orang yang menggauli binatang….”
[Diriwayatkan oleh Ahmad 1/317 dan Al-Baihaqiy 8/233-234; dihasankan
oleh Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam Takhrij Musnad Ahmad 5/83 dan
dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih At-Targhiib no.
2421].
عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من أتى بهيمة فاقتلواه واقتلواها معه
Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa menggauli binatang, maka
bunuhlah ia dan binatang yang bersamanya (yang digaulinya)”
[Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 4464, At-Tirmidziy no. 1455, Abu Ya’laa
no. 2462, Al-Baghawiy no. 2593, Ibnu Hazm dalam Al-Muhallaa 11/387,
Al-Baihaqiy 8/233, Ad-Daaruquthniy 3/126-127, Al-Haakim 4/356, dan yang
lainnya; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Abi
Dawud 3/73-74].
29. Orang yang Melaknat Kedua Orang Tuanya
عن علي بن أبي طالب قال النبي صلى الله عليه وسلم : لعن الله من لعن والده……
Dari ‘Ali bin Abi Thaalib, ia berkata : Telah bersabda Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Allah melaknat orang yang melaknat
kedua orang tuanya…..” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1978, An-Nasaa’iy
7/232, Ahmad 1/118 & 180, dan Abu Ya’laa no. 602].
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إن من أكبر الكبائر أن يلعن الرجل
والديه). قيل: يا رسول الله، وكيف يلعن الرجل والديه؟ قال: (يسب الرجل أبا
الرجل، فيسب أباه، ويسب أمه فيسب أمه).
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Aash ra, ia
berkata : “Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
‘Sesungguhnya termasuk dosa besar adalah seseorang melaknat kedua orang
tuanya’. Dikatakan : ‘Wahai Rasulullah, bagaimana bisa seseorang
melaknat kedua orang tuanya ?’. Beliau menjawab : ‘Ia mencela ayah orang
lain, kemudian orang itu membalas mencela kedua orang tuanya. Ia
mencela ibu orang lain, lalu orang itu membalas mencela ibunya”
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5973 dan Muslim no. 90].
30. Orang yang Menyembelih untuk Selain Allah
Allah ta’ala berfirman :
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ
أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
“Katakanlah: “Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian
itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” [QS. Al-An’aam : 162-163].
عن علي بن أبي طالب قال النبي صلى الله عليه وسلم : ….ولعن الله من ذبح لغير الله…….
Dari ‘Ali bin Abi Thaalib, ia berkata : Telah bersabda Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “….. Allah melaknat orang yang
menyembelih untuk selain Allah….” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1978,
An-Nasaa’iy 7/232, Ahmad 1/118 & 180, dan Abu Ya’laa no. 602].
31. Orang yang Melindungi Pelaku Kejahatan
عن علي بن أبي طالب قال النبي صلى الله عليه وسلم : …. ولعن الله من آوى محدثا…..
Dari ‘Ali bin Abi Thaalib, ia berkata : Telah bersabda Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “… Allah melaknat orang yang melindungi
pelaku kejahatan….” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1978, An-Nasaa’iy
7/232, Ahmad 1/118 & 180, dan Abu Ya’laa no. 602].
32. Orang yang Melakukan Kejahatan dan Melindungi Pelaku Kejahatan di Tanah Haram
عن علي رضي الله عنه : ما عندنا كتاب نقرؤه
إلا كتاب الله غير هذه الصحيفة، قال: فأخرج
ها، فإذا فيها أشياء من الجراحات
وأسنان الإبل، قال: وفيها: (المدينة حرم ما بين عير إلى ثور، فمن أحدث
فيها حدثاً، أو آوى محدثاً، فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين، لا
يقبل منه يوم القيامة صرف ولا عدل. …….
Dari ‘Ali bin Abi Thaalib (ia berkata) : “Kami tidak memiliki kitab
bacaan selain Kitabullah yang termaktub dalam lembaran ini” Kemudian ia
(‘Aliy) mengeluarkan lembaran tersebut, dan ternyata di dalamnya
disebutkan tentang panduan qishash atas luka-luka dan batasan onta-onta
yang boleh digunakan sebagai pembayaran diyat. Di dalamnya juga
termaktub : “Kota Madinah adalah tanah Haram mulai dari bukit ‘Air
sampai Tsaur. Barangsiapa melakukan kejahatan di dalamnya atau
melindungi kejahatan atau, maka atasnya laknat Allah, para malaikat, dam
seluruh manusia. Tidak diterima darinya ganti rugi dan tebusan apapun
di hari kiamat…” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 6755 dan Muslim no.
1370].
33. Orang yang Melanggar/Mengkhianati Perjanjian dengan Seorang Muslim
عن علي رضي الله عنه : ما عندنا كتاب نقرؤه
إلا كتاب الله غير هذه الصحيفة، قال: فأخرجها، فإذا فيها أشياء من الجراحات
وأسنان الإبل، قال: وفيها : …… فمن أخفر مسلماً فعليه لعنة الله والملائكة
والناس أجمعين. لا يقبل منه يوم القيامة صرف ولا عدل
Dari ‘Ali bin Abi Thaalib (ia berkata) : “Kami tidak memiliki kitab
bacaan selain Kitabullah yang termaktub dalam lembaran ini” Kemudian ia
(‘Ali) mengeluarkan lembaran tersebut, dan ternyata di dalamnya
disebutkan tentang panduan qishash atas luka-luka dan batasan onta-onta
yang boleh digunakan sebagai pembayaran diyat. Di dalamnya juga
termaktub : “……Barangsiapa melanggar/mengkhianati perjanjian dengan
seorang muslim, maka baginya laknat Allah, para malaikat, dan seluruh
manusia. Tidak diterima darinya ganti rugi dan tebusan apapun di hari
kiamat” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 6755 dan Muslim no. 1370].
عن عبد الله بن عمر يقول: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (إن الغادر ينصب الله له لواء يوم القيامة. فيقال: ألا هذه غدرة فلان).
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya seorang pengkhianat akan
Allah pancangkan baginya bendera/panji di hari kiamat kelak. Maka akan
dikatakan : Ini adalah pengkhianatan si Fulan” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhaariy no. 6178 dan Muslim no. 1735].
34. Orang yang Merubah Tanda Batas Tanah
عن علي بن أبي طالب قال النبي صلى الله عليه وسلم : ….. ولعن الله من غير منار الأرض.
Dari ‘Aliy bin Abi Thaalib, ia berkata : Telah bersabda Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “….Dan Allah melaknat orang yang
merubah tanda batas tanah” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1978,
An-Nasaa’iy 7/232, Ahmad 1/118 & 180, dan Abu Ya’laa no. 602].
عن يعلى بن مرة الثقفي يقول سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : من أخذ أرضا بغير حقها كلف ان يحمل ترابها إلى المحشر
Dari Ya’laa bin Murrah Ats-Tsaqafiy, ia berkata : Aku mendengar
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang
mengambil satu jengkal tanah tanpa haknya, maka ia akan dibebani untuk
memikul tanah yang ia rampas itu di padang mahsyar” [Diriwayatkan oleh
Ahmad 4/173, Ath-Thahawiy dalam Al-Musykiil no. 6150, serta
Ath-Thabaraniy dalam Tahdziibul-Aatsaar no. 285 dan Al-Kabiir 22/690;
dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam Takhriij Musnad 29/110].
35. Orang yang Mencaci-Maki Shahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
Allah ta’ala berfirman :
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ
مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ
رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي
التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ
فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ
لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan
dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah
dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas
sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya
maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan
tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang
kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara
mereka ampunan dan pahala yang besar” [Al-Fath : 29].
عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من سب أصحابي فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين.
Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang mencaci-maki
shahabatku, maka baginya laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh
malaikat” [lihat Salasilah Ash-Shahiihah, 5/446 no. 2340].
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال : قال
النبي صلى الله عليه وسلم: لا تسبوا أصحابي، فلو أن أحدكم أنفق مثل أحد
ذهبا، ما بلغ مد أحدهم ولا نصيفه
Dari Abu Sa’iid Al-Khudriy ra, ia berkata : Telah
bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Janganlah kalian mencela
para shahabatku. Sekiranya seorang di antara kalian menginfakkan emas
semisal gunung Uhud, tidaklah akan menyamai satu mudd yang diinfakkan
oleh mereka, bahkan tidak pula setengahnya” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhaariy no. 3674, Muslim no. 2541, Ahmad 3/11, Abu Dawud no. 4658,
At-Tirmidziy no. 3860, dan Abu Ya’laa no. 1171 & 1198].
36. Wanita yang Menyambung Rambutnya, Bertato, Mencukur Keningnya, dan Merenggangkan Giginya untuk Kecantikan
عَنِ ابْنِ عُمَرَ – رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهُمَا أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم لَعَنَ اَلْوَاصِلَةَ
وَالْمُسْتَوْصِلَةَ , وَالْوَاشِمَةَ َالْمُسْتَوْشِمَةَ
Dari Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa : “Bahwasannya Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang menyambung rambut
dan wanita yang minta disambungkan rambutnya, serta wanita yang membuat
tato dan meminta ditato” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5940 dan
Muslim no. 2124].
عن عبد الله : (لعن الله الواشمات
والمستوشمات، والمتنمصات، والمتفلجات للحسن، المغيرات خلق الله تعالى). ما
لي لا ألعن من لعن النبي صلى الله عليه وسلم، وهو في كتاب الله: {وما آتاكم
الرسول فخذوه}. إلى: {فانتهوا}.
Dari ‘Abdullah (bin Mas’uud), ia berkata : “Allah melaknat wanita
yang membuat tato dan meminta ditato, yang mencabut bulu alisnya, dan
yang merenggangkan giginya untuk kecantikan dengan cara merubah ciptaan
Allah. Mengapa aku tidak melaknat orang yang telah dilaknat oleh Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan hal itu tercantum dalam Kitabullah :
‘Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy
no. 5931 dan Muslim no. 2125].
37. Orang yang Buang Hajat di Tengah Jalan atau Tempat Berteduh Manusia
عن أبي هريرة؛ أن رسول الله صلى الله عليه
وسلم قال : “اتقوا اللعانين” قالوا: وما اللعانان يا رسول الله؟ قال “الذي
يتخلى في طريق الناس أو في ظلهم”.
Dari Abu Hurairah : Bahwasannya Rasululah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Berhati-hatilah kalian dua hal yang terlaknat”. Para
shahabat bertanya : “Apa dua hal terlaknat itu wahai Rasulullah ?”.
Beliau menjawab : “Orang yang buang hajat di tengah jalan atau di tempat
berteduh manusia” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 269].
عن مُعاذ بن جبل قال : قال رسول اللّه صلى الله عليه وسلم: “اتّقُوا الملاعن الثّلاثة: البراز في الموارد، وقارعة الطّريق، والظّلّ”.
Dari Mu’aadz bin Jabal, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Berhati-hatilah kalian terhadap tiga
hal yang dapat mendatangkan laknat : buang hajat di mawaarid
(jalan/saluran air), di tengah jalan, dan di tempat berteduh manusia”
[Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 26, Ibnu Maajah no. 328, Al-Haakim
1/167, dan Al-Baihaqiy 1/97; dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy
dalam Shahih Sunan Abi Dawud 1/19].
38. Pelukis atau Perupa
عن عون بن أبي جحيفة قال: رأيت أبي اشترى
عبدا حجاما فأمر بمحاجمه فكسرت، فسألته، فقال: نهى النبي صلى الله عليه
وسلم عن ثمن الكلب، وثمن الدم، ونهى عن الواشمة والموشومة، وآكل الربا
وموكله، ولعن المصور.
Dari ‘Aun bin Abi Juhaifah, ia berkata : “Aku melihat ayahku membeli
seorang budak tukang bekam. Lalu ia menyuruhnya mengambil alat-alat
bekamnya lalu mematahkannya. Aku bertanya kepadanya perihal perbuatan
itu. Ia berkata : “Sesungguhnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
melarang hasil jual beli anjing, dan hasil jual beli darah. Beliau juga
melarang wanita yang membuat tato dan meminta ditato, pemakan riba dan
pemberi makan riba. Dan beliau pun melaknat tukang lukis (gambar)”
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 2086, Ahmad 4/308 & 309, Ibnu
Hibbaan no. 5852, dan Abu Ya’laa no. 890].
عن عبد الله قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن أشد الناس عذابا يوم القيامة المصورون
Dari ‘Abdullah (bin Mas’uud), ia berkata : telah bersabda Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya manusia yang paling keras
siksanya di hari kiamat adalah para penggambar” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhariy no. 5950, Muslim no. 2109, Ahmad 1/375, Al-Humaidiy no. 117,
dan yang lainnya].
39. Orang yang Menahan Zakat
Allah ta’ala berfirman :
…وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ * الَّذِينَ لا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ
“….Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan
(Nya), (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir
akan adanya (kehidupan) akhirat” [QS. Fushshilat : 6-7].
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ
كَثِيرًا مِنَ الأحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ
بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ
الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ
فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ * يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ
جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا
مَا كَنَزْتُمْ لأنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari
orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan
harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan
perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari
dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka:
“Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu” [QS.
At-Taubah : 34-35].
عن ابن مسعود قال : آكل الربا وموكله وكاتبه
وشاهداه إذا علموا به والواشمة والمستوشمة للحسن ولاوي الصدقة والمرتد
أعرابيا بعد هجرته ملعونون على لسان محمد صلى الله عليه وسلم يوم القيامة
Dari Ibnu Mas’uud, ia berkata : “Pemakan riba, yang memberi makan
riba, penulisnya, dua orang saksinya jika ia mengetahuinya, tukang tato,
yang minta ditato untuk kecantikan, orang yang menahan shadaqah, dan
orang ‘Arab baduwi yang murtad setelah hijrah; mereka semua terlaknat
melalui lisan Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat”
[Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 3252, Ahmad 1/409 & 430 &
464-465, An-Nasaa’iy 8/147, Ibnu Khuzaimah no. 2250, dan Al-Baihaqiy
9/19; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam Takhrij Shahih Ibni
Hibbaan 8/44-45].
40. Orang Murtad
عن ابن مسعود قال : ….. والمرتد أعرابيا بعد هجرته ملعونون على لسان محمد صلى الله عليه وسلم يوم القيامة
Dari Ibnu Mas’uud, ia berkata : “….dan orang ‘Arab baduwi yang murtad
setelah hijrah; mereka semua terlaknat melalui lisan Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat” [Diriwayatkan oleh Ibnu
Hibbaan no. 3252, Ahmad 1/409 & 430 & 464-465, An-Nasaa’iy
8/147, Ibnu Khuzaimah no. 2250, dan Al-Baihaqiy 9/19; dishahihkan oleh
Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam Takhrij Shahih Ibni Hibbaan 8/44-45].
عن ابن عباس قال: أن النبي صلى الله عليه
وسلم قال: (لا تعذبوا بعذاب الله). ولقتلتهم، كما قال النبي صلى الله عليه
وسلم: (من بدل دينة فاقتلوه).
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi
wa sallam bersabda : ‘Janganlah menyiksa dengan siksaan Allah’. Dan
niscaya aku juga akan bunuh mereka sebagaimana disabdakan oleh Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : ‘Barangsiapa yang menukar agamanya,
maka bunuhlah ia” [HR. Al-Bukhaariy no. 3017, Abu Dawud no. 4351,
At-Tirmidzi no. 1458, ‘Abdurrazzaaq no. 9413 & 18706, Al-Humaidiy
no. 533, Ibnu Abi Syaibah 10/139 & 143, Ahmad 1/217 & 219 &
282, Abu Ya’laa no. 2532, dan yang lainnya].
41. Orang yang Menisbatkan Diri Selain pada Nasab Ayah Kandungnya
عن ابن عباس؛ قال: قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : ((من انتسب إلى غير أبيه، أو تولى غير مواليه، فعليه لعنة الله
و الملائكة، و الناس أجمعين)).
Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang menisbatkan diri
selain dari ayahnya atau budak yang memberikan wala’ selain pada
tuannya, maka baginya laknat Allah, para malaikat, dan seluruh manusia”
[Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 2609, Ahmad 1/328, Abu Ya’laa no.
2540, Ibnu Hibbaan no. 417, dan Ath-Thabaraniy no. 12475; dishahihkan
oleh Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam Takhrij Musnad Ahmad 5/163].
عن أبي ذر؛ أنه سمع رسول الله صلى الله عليه
وسلم يقول : ليس من رجل ادعي لغير أبيه وهو يعلمه، إلا كفر. ومن ادعى ما
ليس له فليس منا. وليتبوأ مقعده من النار.
Dari Abu Dzarr : Bahawasanya ia mendengar Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidaklah seorang laki-laki yang
mendakwakan diri selain pada ayah (kandung)-nya sedangkan ia dalam
keadaan mengetahui, melainkan ia telah kafir…” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhariy no. 3508 dan Muslim no. 61].
42. Orang yang Mengacu-Acukan Senjata Tajam pada Saudaranya yang Muslim
عن أبي هريرة يقول : قال أبو القاسم صلى
الله عليه وسلم “من أشار إلى أخيه بحديدة، فإن الملائكة تلعنه. حتى يدعه
وإن كان أخاه لأبيه وأمه”.
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Abul-Qaasim
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang mengacu-acukan
senjata tajam kepada saudaranya, maka sesungguhnya para malaikat akan
melaknatnya hingga ia meletakkannya. Meskipun (orang yang diacu-acu
itu adalah) saudara kandungnya” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2616].
عن أبي هريرة قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم “لا يشير أحدكم إلى أخيه بالسلاح. فإنه لا يدري أحدكم لعل الشيطان
ينزع في يده. فيقع في حفرة من النار”.
Dari Abu Hurairah : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam : “Janganlah salah seorang di antara kalian mengacu-acukan
senjatanya kepada saudaranya. Karena salah seorang di antara kalian
tidak tahu barangkali syaithan merebut senjata itu dari tangannya, yang
kemudian (dengan itu) ia dijebloskan ke dalam satu lembah di neraka”
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 7072 dan Muslim no. 2617].
43. Orang yang Mencap Wajah dengan Besi Panas
عن جابر. قال : نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الضرب في الوجه، وعن الوسم في الوجه.
Dari Jaabir, ia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
melarang memukul di bagian wajah dan mengecap dengan besi panas di
bagian wajah” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2116].
عن جابر ؛ أن النبي صلى الله عليه وسلم مر عليه حمار قد وسم في وجهه. فقال (لعن الله الذي وسمه).
Dari Jaabir : Bahawasanya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah
berjumpa dengan seekor keledai yang dicap dengan besi panas di
wajahnya. Maka beliau bersabda : “Allah melaknat orang yang
melakukannya” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2117].
44. Orang yang Menghalang-Halangi Hukum Qishash
عن ابن عباس قال : قال رسول اللّه صلى اللّه
عليه وسلم: “من قتل في عمِّيَّا أو رمِّيَّا يكون بينهم بحجرٍ أو بسوطٍ
فعقله عقل خطأ، ومن قتل عمداً فقود يديه، فمن حال بينه وبينه فعليه لعنة
اللّه والملائكة والناس أجمعين”.
Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa terbunuh dan tidak
diketahui siapa pembunuhnya, atau tewas karena lemparan batu atau
cambuk; maka tebusannya seperti tebusan pembunuhan yang dilakukan dengan
tidak sengaja. Barangsiapa dibunuh dengan sengaja, maka pelakunya harus
diqishash. Barangsiapa yang menghalang-halangi hukman qishash itu, maka
ia akan dilaknat oleh Allah, para malaikat, dan seluruh manusia”
[Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 4591, An-Nasaa’iy 8/40, dan Ibnu Maajah
no. 2635; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan
Abi Dawud 3/113].
45. Pencuri Kain Kafan di Kuburan
عن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن المختفي والمختفية
Dari ‘Aisyah ra : “Bahwasannya Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki dan wanita yang
mencuri kain kafan (di kuburan)” [Diriwayatkan oleh Al-Baihaqiy 8/270;
dishahihkan olh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Ash-Shahiihah no. 2148].
46. Orang yang Mengikat Haiwan Lalu Dijadikan Sasaran Anak Panah
عن سعيد بن جبير قال : خرجت مع ابن عمر من
منزله فمررنا بفتيان من قريش نصبوا طيرا يرمونه وقد جعلوا لصاحب الطير كل
خاطئة من نبلهم قال فلما رأوا ابن عمر تفرقوا فقال ابن عمر من فعل هذا لعن
الله من فعل هذا أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن من اتخذ شيئا فيه
الروح غرضا.
Dari Sa’iid bin Jubair, ia berkata : Aku keluar bersama Ibnu ‘Umar
dari tempat kediamannya. Lalu kami melewati beberapa orang pemuda
Quraisy yang sedang mengikat seekor burung untuk melemparinya dengan
panah. Mereka membayar setiap bidikan yang meleset kepada pemilik
burung. Saat melihat Ibnu ‘Umar, mereka pun bubar. Ibnu ‘Umar berkata :
“Siapa yang melakukan ini ? Allah melaknat orang yang melakukan ini.
Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang
yang menjadikan makhluk bernyawa sebagai sasaran anak panah”
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 5515, Muslim no. 1958, Abu ‘Awaanah
5/195, Ahmad 2/56, An-Nasaa’iy 7/238, Abu Ya’laa no. 5652, Al-Baihaqiy
9/334, dan yang lainnya].
47. Orang yang Menyiksa Binatang
عن بن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال لعن الله من مثل بالحيوان
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda : “Allah melaknat orang yang menyiksa binatang” [Diriwayatkan
oleh Ahmad 1/238 & 2/43 & 2/103, An-Nasaa’iy 7/238, Ibnu Hibbaan
no. 5617, Al-Haakim 4/234, dan yang lainnya; dishahihkan oleh
Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam takhrij Shahih Ibni Hibbaan 12/434].
Alhamdulillah selesai…… Semoga ada manfatnya…
No comments:
Post a Comment